logo Kompas.id
›
Buku›Makam Tanpa Nama dan Ikhtiar...
Iklan

Sejarah

Makam Tanpa Nama dan Ikhtiar Melawan Amnesia Sejarah

Kisah mereka tidak hanya berkaitan dengan kelaparan dan berbagai kesulitan hidup lainnya, tetapi juga tentang trauma.

Oleh
SARKAWI B HUSAIN
· 1 menit baca
-
YOHANES KRISNAWAN

-

Buku berjudul Makam Tanpa Nama (2024), yang menjadi pemenang 2000 Early Career Book Prize, ASAA (Asian Studies Association of Australia), dibuka dengan catatan penerjemah (Dianita Kusuma Pertiwi) tentang sebuah batu, salah satu koleksi Museum Brawijaya, Malang, yang tersimpan rapi dalam kotak kaca. Sebuah kalimat deskriptif tertulis menerangkan batu itu pernah digunakan untuk memukul kepala gembong PKI di Blitar Selatan sampai tewas pada operasi Trisula.

Batu tersebut menjadi saksi bisu atas terjadinya eskalasi kekerasan terhadap mereka yang dicap sebagai anggota dan simpatisan Partai Komunis Indonesia (PKI) pasca-Gerakan 30 September 1965. Pertanyaannya kemudian adalah berapa banyak di antara kita yang mengetahui dan mengingat peristiwa yang merenggut nyawa ratusan ribu orang tersebut? Ataukah sebagian dari kita telah terjangkit penyakit amnesia sejarah?

Editor:
YOHANES KRISNAWAN
Bagikan
Terjadi galat saat memproses permintaan.
Memuat data...
Memuat data...