logo Kompas.id
BukuGagalnya Sosio-Demokrasi...
Iklan

Pemikiran Soekarno

Gagalnya Sosio-Demokrasi Soekarno

Bagi Bung Karno, demokrasi tidak boleh dipisahkan dari upaya memajukan keadilan sosial, harus dibarengi demokrasi ekonomi.

Oleh
BASKARA T WARDAYA
· 1 menit baca
-
BASKARA T WARDAYA

-

Indonesia pada periode 1959-1965 merupakan periode paling antidemokrasi dalam masa pemerintahan Presiden Soekarno. Beberapa indonesianis, seperti Herbert Feith, Harold Crouch, dan John Legge, memiliki penilaian serupa atas periode Demokrasi Terpimpin itu.

Feith (1962), misalnya, memandang bahwa demokrasi terpimpin yang dicanangkan Presiden Soekarno praktis menutup era Demokrasi Parlementer dan membuka jalan bagi otoritarianisme. Crouch (2007) melihat Bung Karno tidak lebih dari sosok ”sultan Jawa tradisional” yang berusaha mempertahankan kekuasaannya dengan cara memainkan perimbangan kekuatan antara kelompok militer dan Partai Komunis Indonesia.

Editor:
YOHANES KRISNAWAN
Bagikan

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 22 dengan judul "Gagalnya Sosio-Demokrasi Soekarno".

Baca Epaper Kompas
Terjadi galat saat memproses permintaan.
Memuat data...
Memuat data...