logo Kompas.id
โ€บ
Bukuโ€บMembaca Demokrasi Indonesia...
Iklan

Membaca Demokrasi Indonesia dengan Ketawa

Di mata Jaya Suprana, budayawan, pianis, kolumnis, dan seorang humoris, negeri besar ini harus dieja dengan catatan kaki yang panjang. Tak sekadar jargon besar sebagai Negara Bahari, Raja Kelana, atau Garuda di Dadaku.

Oleh
HANDRY TM
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/A3RNGPC-shInlMd5LyRXszDrQWw=/1024x576/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2022%2F03%2F24%2F78454c8d-e406-4375-92ac-4c2e5ad53085_jpg.jpg

Indonesia bukan sekadar negara dengan jumlah penduduk di atas 262 juta jiwa, terdiri atas 16.000 pulau bernama, yang pendapatan per kapita penduduknya Rp 47,96 juta per tahun. Indonesia juga bukan sekadar kata benda yang memiliki jargon besar sebagai Negara Bahari, Raja Kelana, atau Garuda di Dadaku. Di mata Jaya Suprana, budayawan, pianis, kolumnis, dan seorang humoris, negeri besar ini harus dieja dengan catatan kaki yang panjang.

Buku Jaya Suprana; Babak Belur Belajar Berpikir ditulis (Alm) Darminto M Sudarmo beberapa bulan sebelum meninggal pada 21 Desember 2021, merangkum berbagai pokok pikiran Jaya Suprana mengenai restorasi Indonesia. Diterbitkan untuk menyambut hari jadi ke-79 sang โ€kelirumologโ€ ternama yang lahir pada 27 Januari 1949.

Editor:
YOHANES KRISNAWAN
Bagikan