logo Kompas.id
β€Ί
Bebas Aksesβ€ΊKetika Warga Kota Makin...
Iklan

Ketika Warga Kota Makin Sengsara Dikepung Polusi Udara

Tanpa intervensi, kualitas udara kota semakin buruk. Risiko kesehatan warga meningkat dan biaya kesehatan semakin besar.

Oleh
DEONISIA ARLINTA
Β· 1 menit baca
Pasien dengan gejala batuk dan sesak napas memeriksakan diri ke poli batuk dan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) di Puskesmas Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, Selasa (22/8/2023). Saat ini, semakin banyak orang, terutama anak-anak, yang terkena infeksi saluran pernapasan akibat tingkat polusi udara yang semakin tinggi.
KOMPAS/AGUS SUSANTO

Pasien dengan gejala batuk dan sesak napas memeriksakan diri ke poli batuk dan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) di Puskesmas Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, Selasa (22/8/2023). Saat ini, semakin banyak orang, terutama anak-anak, yang terkena infeksi saluran pernapasan akibat tingkat polusi udara yang semakin tinggi.

Masalah polusi udara bukan hal baru. Kondisi masyarakat yang terancam polusi udara pun sudah lama terjadi. Bukti-bukti riset yang menunjukkan ancaman dari dampak polusi udara juga tidak sedikit. Namun, hal itu nyatanya belum mampu mendorong adanya upaya yang signifikan dalam pengendalian polusi udara. Warga pun semakin sengsara hidup dalam kepungan polusi udara.

Kesehatan menjadi salah satu aspek yang paling terdampak dari polusi udara. Ancaman kesehatan tersebut terjadi di seluruh siklus kehidupan manusia, mulai dari dalam kandungan, bayi, anak-anak, remaja, dewasa, hingga lansia.

Editor:
HAMZIRWAN HAMID
Bagikan