logo Kompas.id
β€Ί
Bebas Aksesβ€ΊSejarah Pertanian Tua Ada di...
Iklan

Sejarah Pertanian Tua Ada di Baliem

Saat penghuni Nusantara masih berburu dan meramu, masyarakat di Lembah Baliem, Pegunungan Tengah, Papua telah mulai berkebun dan bertani. Sejarah pertanian wilayah ini bahkan disebut setara dengan China.

Oleh
STEFANUS ATO, SAIFUL RIJAL YUNUS
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/v-nUr1oj8h6SX7uhGrHNkcK5HKw=/1024x603/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2022%2F01%2F26%2Fefe82f84-b85f-4b43-bc1e-fe33a54e944d_jpg.jpg

Warga membesihkan ladang ubi di Kampung Jagara, Distrik Walesi, Kabupaten Jayawijaya, Papua, Selasa (16/11/2022).Sejumlah warga kini masih menanam berbagai jenis ubi lokal yang selama ini ditanam masyarakat Papua. Ada ubi jenis helaleke, yeleli, dan musaneken.

Sejak mentari pagi belum tinggi, Sekise Betapo (39), telah membawa sekop ke ladang yang hanya 50 meter dari kediamannya di Kampung Jagara, Distrik Walesi, Kabupaten Jayawijaya, Papua. Ibu tiga anak ini menyusuri petak-petak tanaman hipere yang ditanam rapi. Hipere adalah nama lokal dari ubi jalar (Ipomea betatas L), tanaman yang sejak turun-temurun menjadi sumber pangan masyarakat setempat.

Editor:
ICHWAN SUSANTO
Bagikan