logo Kompas.id
Bebas AksesSalam ”Seger” Waras dari Wong ...
Iklan

Salam ”Seger” Waras dari Wong Samin

Muncul sebagai perlawanan terhadap kolonial tanpa kekerasan pada 1907, komunitas Samin bertahan seabad lebih sejak zaman kolonial, kemerdekaan, Orde Lama, Orde Baru, sampai pasca-Reformasi. Apa saja rahasia kekuatannya?

Oleh
Ilham Khoiri
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/m_UCk8AfTWY03hH6GxC6cWXhIx8=/1024x768/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F12%2FIMG_7239_1640018226.jpg
KOMPAS/ILHAM KHOIRI

Sejumlah perempuan dari Komunitas Samin di Dukuh Blimbing, Desa Sambongrejo, Kecamatan Sambong, Blora, Jawa Tengah, menampilkan seni gejog lesung saat menerima tamu, akhir November 2021. Seni menjadi salah satu sarana perekat hubungan antarwarga Sedulur Sikep.

Di tengah godaan gaya hidup urban yang kian hedonis, komunitas Samin di Blora, Jawa Tengah, tekun bekerja sebagai petani yang bersahaja. Fokus hanya memenuhi kebutuhan, bukan keinginan yang neko-neko alias berlebihan, mereka berusaha tetap seger dan waras.

”Lumbung desa pra tani padha makarya/ Ayo dhi, njupuk pari nata lesung nyandak alu/ Ayo yu, padha nutu yen wis rampung nuli adang/ Ayo kang, dha tumandang nosoh beras nata lumpang”.

Editor:
Adi Prinantyo
Bagikan