logo Kompas.id
โ€บ
Bebas Aksesโ€บMengendus Pencurian Air, Bagai...
Iklan

Mengendus Pencurian Air, Bagai Mencari Jarum di Tumpukan Jerami

Mafia air sudah terbiasa menyebunyikan aksi curangnya. Mendeteksi ulah mereka, tidak cukup dengan perangkat teknologi, melainkan juga perlu niat serius dan konsistensi.

Oleh
Dhanang David Aritonang / Irene Sarwindaningrum / Insan Alfajri / Andy Riza Hidayat
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/eVUvpKtoOT7HYNstLIavyZzSR1U=/1024x590/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F06%2FIMG-20210610-WA0038_1623312524.jpg
KOMPAS/DHANANG DAVID ARITONANG

Petugas lapangan dari PT Aetra sedang mengecek meteran air yang diduga bermasalah di Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, Rabu (19/05/2021)

JAKARTA, KOMPAS โ€“ Secanggih apa pun teknologi yang diterapkan, sejauh ini masih bergantung pada cara-cara manual. Gambaran ini yang terlihat pada kerja tim pencari kebocoran air di Jakarta. Mereka mengandalkan kejelian, stamina, dan keberanian anggota tim. Persoalan menjadi lebih pelik jika pencuri air berkilah dan memyembunyikan praktik ilegalnya. Apalagi jika ada oknum โ€œorang airโ€ yang membantu sambungan ilegal.

Pelacakan kebocoran komersial yang diikuti Kompas, Rabu (19/5/2021) di wilayah Buaran, Jakarta Timur misalnya. Tim pelacak bergerak setelah menerima laporan petugas pencatat meter. Tim yang bergerak sejak pukul 08.30 hingga pukul 14.00, belum dapat menemukan lokasi yang dilaporkan petugas. Tim memeriksa secara manual setiap meteran warga yang dianggap mencurigakan satu per satu. Mereka tidak menggunakan alat pendeteksi apa pun, kecuali mesin pencari Google Maps untuk memastikan alamat yang dituju.

Editor:
Andy Riza Hidayat
Bagikan