logo Kompas.id
β€Ί
Bebas Aksesβ€ΊKongsi Jahat Mafia Air di...
Iklan

Kongsi Jahat Mafia Air di Lahan Tak Bertuan

Minimnya akses air bersih membuka celah adanya kongsi jahat juragan kampung dengan oknum pekerja di bidang air perpipaan. Setidaknya 438.000 warga miskin di 21 kampung rentan jadi mangsa praktik ilegal.

Oleh
irene sarwindaningrum, dhanang david aritonang, insan al fajri, andy riza hidayat
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/p9BZJC4QI1saOyhRYenp3pOxtnk=/1024x497/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F06%2F31c127b6-cc4e-4d41-9208-90f947bab335_jpg.jpg
KOMPAS/IRENE SARWINDANINGRUM

Kampung Rawa Elok di Kapuk Muara, Jakarta Utara merupakan salah satu kampung pada lahan tanpa surat kepemilikan jelas. Kampung ini belum memiliki sambungan air perpipaan sehingga warga yang rata-rata keluarga miskin itu harus membayar lebih mahal untuk kebutuhan air bersih.

JAKARTA, KOMPAS- Jalinan curang ini terlihat betul di kampung-kampung di lahan tak bertuan di Jakarta. Mereka mengakali jaringan air legal lalu air dijual lebih mahal pada warga miskin di sana.

Kelurahan Penjaringan, Jakarta Utara merupakan salah satu titik panas pencurian air perpipaan. Di sana pula terdapat 7 kampung di lahan yang tak jelas kepemilikannya. Penduduknya padat dengan akses air bersih perpipaan yang nyaris tak ada.

Editor:
Andy Riza Hidayat
Bagikan