PEREMPUAN
Menjaga Nyala Warisan Nawal el-Saadawi
Sebagai aktivis perempuan yang vokal, Nawal el-Saadawi meninggalkan banyak warisan setelah kematiannya, pekan lalu. Gugatannya tentang posisi tawar perempuan di dunia menjadi penting.

Nawal el-Saadawi
JAKARTA, KOMPAS — Nawal el-Saadawi, penulis, dokter, pejuang perempuan, dan aktivis hak asasi manusia, wafat pada 21 Maret 2021 di Kairo, Mesir. Namun, tulisan dan pemikirannya tetap tinggal, menggelitik publik untuk berani menggugat posisi tawar perempuan di dunia. Warisan ini yang coba dijaga setelah kematian sang ”pembangkang”.
Nawal menulis 55 buku. Hal yang ia tulis berangkat dari keresahannya sebagai perempuan. Perempuan tidak menjadi mitra yang setara dengan laki-laki. Sederhananya, perempuan kerap dinomorduakan.