logo Kompas.id
Bebas AksesDetik-detik Mengenang...
Iklan

Detik-detik Mengenang Kerendahhatian Seorang Jakob Oetama

Pak Jakob selalu menyapa kami, selalu menanyakan, ”Bagaimana kabarnya, Bung?” Sebagai bawahan, saya merasa tenteram. Dia seperti sosok seorang bapak yang mengelus dan mengayomi anaknya.

Oleh
DIV/SHR/SPW/DAN/SKA/FRD/FAI/ERK
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/-5lOSQcju32RNVBxvCIRJWZ_M1U=/1024x865/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F09%2F4d26c1e9-9adf-4f85-a1e0-569fe3005157_jpg.jpg
KOMPAS/ERIKA KURNIA

Lilis (46), agen koran asal Jakarta Barat, melayat jenazah Jakob Oetama, di Gedung Kompas Gramedia, Jakarta Pusat, Kamis (10/9/2020).

Anen (55), loper koran di Stasiun Gondangdia, Jakarta Pusat, sudah sejak usia tiga tahun mengalami gangguan penglihatan. Namun, Anen bersyukur, pekerjaannya sebagai loper koran mampu menghidupi keluarganya.

Meski kondisi keuangannya kini semakin sulit, dia tetap merasa harus berterima kasih karena punya penghidupan dari berjualan harian Kompas sejak 1983. Anen tak mengenal Jakob Oetama. Namun, kabar meninggalnya pendiri harian Kompas itu tak urung membuatnya teringat betapa rezeki dari berjualan koran membuatnya mensyukuri hidup.

Editor:
kompascetak
Bagikan