logo Kompas.id
β€Ί
Bebas Aksesβ€ΊPutus Rantai Penularan...
Iklan

Putus Rantai Penularan Tuberkulosis

Penanganan tuberkulosis dan Covid-19 mesti berjalan beriringan. Upaya penemuan kasus mesti diintensifkan untuk penanganan segera pada pasien dan memutus rantai penularan.

Oleh
TIM KOMPAS
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/HfH96Y856oxbCg0wBfXhTWpBTY4=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F03%2Fd6a78163-8b7b-4634-bc42-72d20df36255_jpg.jpg
KOMPAS/KORNELIS KEWA AMA

Seorang pasien berinisial S (44) dengan kategori orang dalam pemantauan yang meninggal di RSUD Komodo Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, Rabu (25/3/2020) dini hari, bukan karena virus korona. Pasien S menderita tuberkulosis paru sudah cukup lama.

JAKARTA, KOMPAS β€” Dalam suasana kelam akibat pandemi global Covid-19, penderita tuberkulosis atau TBC rentan mengalami komplikasi penyakit yang disebabkan virus korona baru tersebut. Karena itu, penemuan kasus TBC sebagai deteksi dini mesti digalakkan untuk memutus rantai penularan penyakit infeksi tersebut.

Kedua penyakit ini adalah pandemi pernapasan yang menular melalui droplet (percikan), menyerang rentang usia luas seperti orang lanjut usia dan penderita gangguan kronis paru.

Editor:
Bagikan