logo Kompas.id
›
Artikel Opini›Masyarakat Antroposen
Iklan

Masyarakat Antroposen

Sejarah masyarakat antroposen menjadi titik balik narasi tentang posisi sentral manusia yang memiliki adil terhadap perubahan situasi keplanetan terkini yang tidak terlepas dari segala aktivitas antropogenik masa lalu.

Oleh
RANGGA KALA MAHASWA
· 1 menit baca
HERYUNANTO

Jika diperhatikan secara saksama, hampir seluruh tema besar perayaan Hari Bumi, setiap 22 April, selalu mendorong gerakan masyarakat dunia agar senantiasa menjaga ibu Bumi. Hal ini menandai masyarakat kita sedang menjalin satu bentuk kesadaran relasional dengan Bumi, meskipun tampaknya tidak terlepas dari kecemasan ekologis perihal distribusi sumber daya alam yang terbatas di masa depan.

Paul J Crutzen (1933-2021), peraih Nobel Kimia 1995, pernah mendeklarasikan bahwa manusia tidak lagi berkelindan dengan kala Holosen, tetapi telah membentuk trajektori skala waktu geologis baru yang dikenal dengan istilah antroposen. Warisan pemikiran Crutzen kemudian dipopulerkan tidak hanya oleh para ahli geologi, tetapi juga oleh ragam perspektif lintas disiplin keilmuan—dengan mengasumsikan manusia sebagai agen geologis utama (geological force).

Editor:
YOVITA ARIKA
Bagikan