Selamat Tinggal Proletariat
Saat ini Serikat Buruh menghadapi perubahan eksternal yang berbeda dari masa-masa sebelumnya. Perubahan bentuk kerja konvensional ke arah pekerjaan tanpa hubungan kerja menjadikan hubungan kerja majikan-buruh kabur.
Seymour Lipset (1990) pernah mengatakan, dalam sejarah serikat buruh, kesadaran kelas pekerja jadi faktor penentu aksi serikat buruh.
Itulah sebabnya, tak semua serikat buruh (SB) bisa disebut gerakan buruh. Hanya SB yang memiliki kapasitas sebagai gerakan ideologis-politik yang layak disebut gerakan buruh. Lipset mengutarakan pendapat ini berdasarkan tiga bentuk SB sebagai berikut: Business unionism (SB dengan aksi utamanya membela kepentingan ekonomi buruh di pasar); Guild unionism (SB yang terutama membela kepentingan buruh melawan perusahaan atau manajer perusahaan); dan yang terakhir adalah Labor movement (SB dengan kesadaran kelas melawan dominasi kapitalisme).