Meneguhkan Kembali Islam ”Wasathiyah”
Wasathiyah bukan sekadar moderasi beragama, tetapi moderasi gerakan yang bisa memandang semua sebagai kawan. Tantangan ”wasathiyah” saat ini, menahan diri untuk tidak terjebak dalam kepentingan politik praktis.
Ketua Tanfidziyah PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) di masa kepemimpinannya yang baru beberapa minggu ini telah melakukan gebrakan yang sangat elegan. Ia berjuang untuk benar-benar mensterilkan NU dari politik kekuasaan. Ia mengancam seluruh PCNU, dari mulai surat peringatan sampai pembekuan, yang terangan terlibat politik praktis. Ia juga melakukan moratorium pengaderan MKNU (Madrasah Kader NU) dan PKPNU (Pelatihan Kader Penggerak NU), serta menghentikan seluruh proses pembuatan E-Kartanu. Salah satu alasannya, sering terjangkit atau terisi kepentingan politik elektoral. ”Jangan bikin malu NU,” ujar putra almarhum al-magfur lah KH Cholil Bisri tersebut.
Nahdlatul Ulama, sebagai ormas Islam terbesar di dunia, mempunyai peran strategis dalam membangun peradaban manusia. Seperti dalam logo NU, ”melintasi bola dunia”. Sungguh menjadi kerdil jika hanya bicara politik kekuasaan yang sempit, yang terpenjara oleh kepentingan partai politik.