logo Kompas.id
Artikel OpiniEka Budianta, Sungai Sejati...
Iklan

Eka Budianta, Sungai Sejati dan Ikhtiar Memahami Diri

Buku puisi ”Sungai Sejati” yang ditulis penyair Eka Budianta wujud bertaburnya keindahan, sublimasi, dan ragam suara-suara sejak dari kesunyian paling gelap hingga bebunyian yang paling nyaring terdengar bagi pembaca.

Oleh
S. JAI
· 1 menit baca
Eka Budianta
KOMPAS/PRIYOMBODO (PRI)

Eka Budianta

Perasaan takjub sekaligus ngeri yang terbit dari tafsir teks tertentu kerap kali dinilai melampaui keindahan. Bahkan, tak jarang dipertentangkan: bahwa yang sublim—yang menerbitkan pukau, ekstase dan ketakjuban itu—berbeda dengan yang indah.

Perihal ”kesubliman” dan ”keindahan” telah sejak sebelum masehi (kurang lebih seabad sebelumnya) dikonsepkan Longinus. Subtansi keindahan menurut dia adalah cinta, perasaan-perasaan yang menyenangkan, sementara sublimasi bersumber dari ketakjuban, keterpanaan akan sejenis alam yang liar, belantara hutan, bentang langit, keluasan samudra.

Editor:
SRI HARTATI SAMHADI, YOHANES KRISNAWAN
Bagikan