Dari Pembuang Sesajen ke Komunitas Spiritualitas Lokal yang Dipinggirkan
Sesajen selayaknya tak dilihat semata-mata sebagai ekspresi spiritualitas komunitas di kaki Semeru. Penghormatan pada sesajen bukan hanya untuk komunitas Penghayat Kepercayaan Jawa tetapi pada semua bentuk simbolik lain.
Sesajen sedang naik daun. Dalam istilah digital, menjadi viral. Maka walaupun dalam konteks negatif, penendang dan pembuang sesajen di kaki Semeru boleh dibilang berjasa. Aksinya sebagai adegan yang mengandung dramaturgi, yaitu makna bergayut dengan realitas dalam kehidupan masyarakat.
Dengan viral digital, sebutan sesajen hidup dan meluas ke media konvensional sehingga menjadi pemberitaan berhari-hari. Sesajen sebagai fenomena tradisi lokal, mendapat perhatian masyarakat luas baik yang masih menjalankan lelaku sesajen maupun tidak.