Sejarah Kaum Nahdliyin
Melalui Gus Dur, sistem gagasan keagamaan abad ke-7 dan abad ke-13 kaum nahdliyin yang sebelumnya tampak ”tak relevan”, tersembur jadi ”great discourse” yang menimbulkan revolusi kegairahan intelektual keagamaan.
Muktamar Nahdlatul Ulama Desember 2021 di Lampung kian menandai atau menegaskan kehadiran ”sejarah publik” kaum nahdliyin. Kaum nahdliyin adalah golongan kaum muslimin Indonesia yang membagi budaya keagamaan yang sama dan yang secara organisasi terlembagakan dalam bentuk NU. Kelompok inilah yang disebut ”kaum santri” dalam pengertian Zamakhsyari Dhofier sebagaimana diuraikan di Tradisi Pesantren (1982). Jadi, yang dimaksud kaum nahdliyin adalah ”kaum santri” yang secara langsung direproduksikan lembaga pendidikan pesantren.
Penegasan kehadiran kaum ini ke dalam ”sejarah publik”, antara lain, terlihat pada kian ”belia”-nya pengurus tanfiziah (pengurus harian) organisasi Islam terbesar di dunia ini dibandingkan dengan periode-periode sebelumnya. Namun, ”pembeliaan” itu hanya ”tanda permukaan” yang ”menyembunyikan” perubahan mendalam kehadiran kaum nahdliyin ke dalam ”sejarah publik” secara lebih substansial.