FotografiFoto CeritaArsip Foto ”Kompas”: Mengenang...
KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA

Arsip Foto ”Kompas”: Mengenang Dahsyatnya Erupsi Merapi 2006

Arsip Foto ”Kompas” ini bercerita bahwa bulan Juni 2006 akan dicatat dalam sejarah sebagai salah satu peristiwa penting dalam erupsi Gunung Merapi.

Oleh
HERU SRI KUMORO
· 1 menit baca

Bulan Juni 2006 mungkin akan dicatat dalam sejarah sebagai salah satu peristiwa penting dalam erupsi Gunug Merapi. Erupsi besar pada 2006 membuat geger boyo, bukit kecil yang ada di lereng selatan Merapi, ambrol. Geger boyo ini punya peran penting untuk melindungi sisi selatan Merapi dari terjangan lava pijar dan awan panas atau wedhus gembel.

Pascaambrolnya geger boyo, material panas dan wedhus gembel Merapi seakan mendapatkan jalur bebas hambatan untuk menuruni bukit ke arah selatan. Jangkauan wedhus gembel saat terjadi erupsi juga semakin jauh karena tidak adanya penghalang ini. Puncaknya pada 2010, setidaknya 353 orang meninggal. Ada dua erupsi besar yang terjadi, yaitu pada 26 Oktober dan 5 November.

Setelah ambrolnya <i>geger boyo,</i> jalur guguran lava semakin lebar dan dalam, seperti terlihat dari Dusun Bangan, Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang, Klaten, Jawa Tengah, Sabtu (10/6/2006).
KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA

Setelah ambrolnya geger boyo, jalur guguran lava semakin lebar dan dalam, seperti terlihat dari Dusun Bangan, Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang, Klaten, Jawa Tengah, Sabtu (10/6/2006).

Memuat data...
Memuat data...