logo Kompas.id
β€Ί
Arsip Kompasβ€ΊPangab: Jangan Terpancing...
Iklan

Pangab: Jangan Terpancing Hasutan Oknum Yang Tak Bertanggung Jawab (Arsip Kompas)

Kerusuhan 27 Juli 1996 atau "Kudatuli" dipicu aksi pengambilalihan Sekretariat DPP PDI di Jakarta oleh faksi PDI pimpinan Soerjadi. Aktivitas tersebut lalu menyulut bentrokan antara massa dan aparat keamanan.

Oleh
Tim Kompas
Β· 1 menit baca
Kerusuhan 27 Juli β€” Panglima ABRI Jenderal TNI Feisal Tanjung hari Minggu (28/7) pagi di Jakarta memberikan keterangan kepada wartawan tentang kerusuhan 27 Juli 1996 (atas). Pada kesempatan itu, Pangab didampingi Kepala Staf Keempat Angkatan dan Polri. Tampak juga sebuah bus kota di perempatan Salemba Raya-Diponegoro, yang habis dibakar oleh massa dalam kerusuhan tersebut.
KOMPAS/EDDY HASBY

Kerusuhan 27 Juli β€” Panglima ABRI Jenderal TNI Feisal Tanjung hari Minggu (28/7) pagi di Jakarta memberikan keterangan kepada wartawan tentang kerusuhan 27 Juli 1996 (atas). Pada kesempatan itu, Pangab didampingi Kepala Staf Keempat Angkatan dan Polri. Tampak juga sebuah bus kota di perempatan Salemba Raya-Diponegoro, yang habis dibakar oleh massa dalam kerusuhan tersebut.

Artikel berikut ini pernah terbit di Harian Kompas edisi 29 Juli 1996. Kami terbitkan kembali dalam rubrik Arsip Kompas.id untuk mendampingi perilisan Narasi Fakta Terkurasi, aset NFT perdana Harian Kompas.

Jakarta, Kompas -- Panglima ABRI (Pangab) Jenderal TNI Feisal Tanjung mengimbau seluruh warga masyarakat agar tidak terpancing oleh segala bentuk hasutan, bujukan, ataupun ajakan yang dilakukan oleh oknum/golongan/kelompok yang tidak bertanggung jawab. Sedangkan kepada seluruh jajaran ABRI di manapun berada dan bertugas, Pangab menginstruksikan untuk meningkatkan kewaspadaan, mengutamakan persatuan dan kesatuan, memelihara kemanunggalan ABRI-rakyat, serta bertindak tegas terhadap setiap pelanggar hukum dan pengganggu ketertiban umum dan ketentraman masyarakat.

Editor:
Bagikan