logo Kompas.id
β€Ί
Arsip Kompasβ€ΊPak Harto: Saya Ini Kapok Jadi...
Iklan

Pak Harto: Saya Ini Kapok Jadi Presiden (Arsip Kompas)

Soeharto menyatakan bersedia mundur dan membentuk Komite Reformasi. Sementara itu, puluhan ribu mahasiswa menduduki gedung DPR. Dua hari kemudian, Soeharto resmi mundur, mengakhiri 32 tahun kekuasaan Orde Baru.

Oleh
CORDULA M KUNTARI
Β· 1 menit baca
Mahasiswa se Jakarta-Bogor-Tangerang-Bekasi (Jabotabek) mendatangi Gedung MPR-DPR, Mei 1998 menuntut Reformasi dan Presiden Soeharto mundur. Sebagian mahasiswa duduk di atap gedung DPR/MPR.
KOMPAS/EDDY HASBY

Mahasiswa se Jakarta-Bogor-Tangerang-Bekasi (Jabotabek) mendatangi Gedung MPR-DPR, Mei 1998 menuntut Reformasi dan Presiden Soeharto mundur. Sebagian mahasiswa duduk di atap gedung DPR/MPR.

*Artikel berikut ini pernah terbit di Harian Kompas edisi Rabu, 20 Mei 1998. Kami terbitkan kembali dalam rubrik Arsip Kompas.id mendampingi perilisan Narasi Fakta Terkurasi, aset NFT perdana Harian Kompas.

Jakarta, Kompas -- Presiden Soeharto mengemukakan, kedudukannya sebagai Presiden bukanlah hal yang mutlak, karena itu tak masalah bila harus mundur. "Bagi saya, sebetulnya mundur dan tidaknya itu tidak menjadi masalah. Yang perlu kita perhatikan itu, apakah dengan kemunduran saya itu, kemudian keadaan ini akan segera bisa diatasi," ujarnya, dalam jumpa pers di Istana Merdeka, Selasa (19/5), seusai serangkaian pertemuan dengan para ulama, tokoh masyarakat, berbagai organisasi kemasyarakatan, dan ABRI.

Editor:
Bagikan