logo Kompas.id
Arsip KompasYB Mangunwijaya, ”Gruendlich”
Iklan

YB Mangunwijaya, ”Gruendlich”

Indonesia abad ke-21 nanti, paling lambat tahun 2045, semoga lebih pagi, akan merupakan Republik Indonesia yang jujur ”fair play” dan baik, benar-benar Pancasila, tanpa eksploitasi manusia oleh manusia lain.

Oleh
YB Mangunwijaya
· 1 menit baca

Artikel yang ditulis almarhum YB Mangunwijaya berikut ini pernah terbit di harian Kompas edisi 8 Agustus 1998, masih masa awal reformasi. Kami terbitkan kembali artikel tersebut dalam rubrik Arsip Kompas.id sebagai bahan berdialog dengan sejarah sekaligus memperingati Hari Lahir Pancasila.

https://cdn-assetd.kompas.id/NPqVd65gdSUKQepxcx1hnXCVweU=/1024x635/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F10%2Fb0c64723-1732-4a19-8338-fb7d3479cffd_jpg.jpg
KOMPAS/RADITYA HELABUMI

Aktivis, sukarelawan, dan korban pelanggaran hak asasi manusia mengikuti aksi diam Kamisan di depan Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (3/10/2019).

Zaman reformasi sekarang ini (kita harus realis) masih dikuasai oleh mental-sikap banyak orang berpengaruh yang ikut berseru ”reformasi total”, tetapi sebetulnya enggan setengah hati menghendakinya secara sungguh-sungguh, berdasarkan pertimbangan vested-interests. Maka, perlulah generasi muda dan para senior berpikir. Sekali lagi berpikir, bukan beremosi belaka. Gruendlich, kata orang Jerman, mendasar. Seperti generasi 20-30 yang memikirkan sendi-sendi paling mendasar demi perjuangan mencapai Republik Indonesia yang benar.

Editor:
yohaneskrisnawan
Bagikan