Dengan investasi sekitar Rp 1 miliar, hasil patungan sembilan orang, mereka menyulap rumah tua menjadi tempat makan yang menawarkan konsep biofilik atau membawa alam ke dalam ruangan.

Satu dekade terakhir, wirausaha muda bermunculan di dalam negeri. Mereka membuat gebrakan inovasi yang bisa sekaligus mengatasi masalah masyarakat akar rumput.

Bisnis kopi menjadi salah satu bisnis yang diminati wirausaha muda.

Bisnis yang bagus tidak cuma fokus pada profit, tetapi juga ”people” (masyarakat) dan keberlangsungan planet.

Kedai kopi yang buka pada pertengahan 2019 dan kedai roti yang buka setahun kemudian mengawali revitalisasi kawasan niaga di Jalan Simpang Hasanuddin HM, Banjarmasin. Dari dua kedai itu kemudian muncul kedai-kedai baru.

Kawasan pertokoan lama di Jalan Simpang Hasanuddin HM, Kota Banjarmasin, hidup kembali setelah sekian lama mati suri. Banyak kedai makanan dan minuman yang buka sehingga jadi tempat berburu kuliner dan kongko-kongko.

Pendampingan dinilai jauh lebih dibutuhkan wirausaha muda ketimbang sekadar bantuan pembiayaan. Indonesia masih membutuhkan wirausaha-wirausaha baru untuk menggerakkan perekonomian nasional.

Sharing pengalaman dalam hal strategi marketing dan bisnis berkeberlanjutan sangat penting untuk kaum muda agar ke depan mereka dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan.