Manusia dibebani tanggung jawab sebagai makhluk individu, sekaligus makhluk sosial. Di situ akan selalu muncul pertentangan.

Lakon ”Aduh” ditulis oleh Putu Wijaya pada tahun 1971 dan memenangi Sayembara Penulisan Lakon DKJ pada tahun itu. Pementasan berlangsung dua hari.

Cerita mengenai mirisnya kondisi dokter di daerah pedalaman diangkat dari kisah nyata oleh Teater Mandiri dalam lakon berjudul ”AH”.

Teater Mandiri mementaskan naskah berjudul ”AH” karya Putu Wijaya di Teater Kecil Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat.

Walau sudah menghasilkan banyak karya fenomenal berupa skenario film drama, novel, cerpen, dan esai, di usianya yang menginjak 78 tahun, Putu Wijaya masih sangat produktif. Ia menulis Bromocorah untuk ”Kompas”.

Keruwetan dan absurditas menjadi tema yang kerap digarap oleh Teater Mandiri selama ini. Sekali lagi, tema itu diangkat dalam lakon Ah karya Putu Wijaya dalam pentas daring lima babak.

Kanker kolon tak menyurutkan langkah pelukis yang juga desainer grafis Umbu LP Tanggela (64) untuk terus berkarya dan menebar energi positif.

Keyakinan akan kebenaran yang diproduksi di laman-laman media sosial telah mengalahkan kebenaran obyektif yang ditegakkan dengan susah payah. Kemana kita akan bergerak?