Para pemimpin dunia yang tergabung dalam G7 menyebut dukungan China membuat perang Ukraina-Rusia terus berlanjut.

Presiden Putin mengkritik negara-negara Barat yang mengiirim senjata ke Ukraina. Menurutnya langkah itu sangat salah.

Rusia dan Ukraina melakukan pertukaran 150 tawanan perang pada Jumat (31/5/2024).

AS dilaporkan telah mengirimkan bantuan rudal jarak jauh secara diam-diam kepada Ukraina.

Pasukan Ukraina ditarik mundur dari garis depan kota Avdiivka di tengah kekurangan personel dan amunisi.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy melakukan pembersihan di Kementerian Pertahanan setelah, di tengah situasi perang melawan Rusia, skandal korupsi melanda beberapa kementerian.

Duta Besar Ukraina untuk Indonesia, Vasyl Hamianin, pada, Senin (6/2/2023) menegaskan, Ukraina melawan Rusia bukan hanya untuk kepentingan rakyat Ukraina, tetapi juga untuk kebebasan, keadilan, dan kemanusiaan dunia.

Rusia dan Ukraina kembali melakukan pertukaran tahanan perang, pada Sabtu (4/2/2023). Sedikitny 200 orang tahanan dari pihak Rusia dan Ukraina dibebaskan, lewat mediasi yang dilakukan oleh Uni Emirat Arab.