Kuasa hukum keluarga tetap membawa kasus bayi tertukar ke ranah hukum agar menjadi pembelajaran bagi rumah sakit dalam menjalankan pelayanan dan prosedur standar operasi yang baik.

Langkah hukum yang ditempuh oleh kuasa hukum keluarga korban memenuhi dasar aturan Undang-Undang Rumah Sakit Nomor 44 Tahun 2009. Kelalaian dalam pelayanan kesehatan dinilai harus dipertanggungjawabkan oleh rumah sakit.

Setelah mengetahui hasil tes DNA bayi dan orangtua yang mengasuhnya tidak identik, kedua bayi akan dikembalikan kepada orangtua kandungnya.

Sebanyak 12 tenaga kesehatan telah dinonaktifkan dan tujuh di antaranya telah diperiksa penyidik Polres Bogor karena ada kelalaian sehingga terjadi peristiwa bayi tertukar.