Kebakaran hutan dan lahan tahun ini banyak terjadi di kawasan konservasi dan kawasan lindung. Hal ini terutama dipicu ulah manusia.

Berbagai pihak perlu meningkatkan kesiapan menghadapi karhutla termasuk di Jawa. Ini termasuk pada area pegunungan yang beberapa di antaranya berupa taman nasional dan sensitif terhadap ancaman kebakaran.

Sampai saat ini terdapat 34 titik kejadian karhutla di berbagai wilayah. Dari jumlah tersebut, sebanyak 16 titik telah padam, sedangkan 18 titik lainnya masih dalam proses penanganan dan pendinginan.

Karhutla masih menjadi penyumbang emisi terbesar di sejumlah negara, seperti Brasil dan Indonesia. Pemetaan berbasis citra satelit menjadi salah satu upaya yang dilakukan kedua negara ini untuk menanggulangi karhutla.

Penanganan kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di beberapa daerah di Sumatera dan Kalimantan dinilai masih terkendali. Pada periode 1 Januari-11 Juli telah terpantau 258 titik panas di sejumlah daerah.