Terduga pelaku tewas bunuh diri setelah pengejaran selama 12 jam oleh aparat AS.

Serangan bersenjata di Amerika Serikat, yaitu penembakan massal, terjadi lagi. Ironisnya pada hari kemerdekaan negara tersebut.

Penyebab trauma, antara lain, akibat aksi kekerasan dalam rumah tangga, mengalami pelecehan seksual, orangtua bunuh diri, mengalami rundungan ekstrem.

Marah karena sekolah tidak menjadi tempat aman, para siswa di Amerika Serikat memutuskan ”walkout” dan menuntut pengendalian senjata api.

Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengecam tindakan penembakan di Buffalo, New York, yang menewaskan 10 orang dan sebuah serangan teroris domestik.

Sejumlah warga komuter di New York kesal terhadap serangan teror di stasiun bawah tanah. Namun, minat mereka menggunakan kereta sebagai penunjang mobilitas tidak berkurang.

Seorang pria bersenjata menewaskan sedikitnya 10 orang, termasuk seorang petugas polisi, di toko kelontong di Colorado, Amerika Serikat.

Insiden penembakan kembali terjadi di Amerika Serikat. Presiden Donald Trump mengumumkan akan mengirim aparat federal ke kota-kota di Amerika Serikat untuk menekan kekerasan bersenjata itu.