Bagai jiwa sang matador, Spanyol tidak pernah gentar sedikit pun walaupun terus dibuat ragu oleh Belanda. Kualitas mentalitas ”Raja” Eropa memang berbeda.

Barcelona kian terlihat memiliki dua kepribadian. Diharapkan bisa mengakhiri hasil negatif di markas sendiri, Barca justru takluk dari tim semenjana, Leganes.

Barcelona bertekad memulai Liga Champions dengan positif. Ambisi membalas kekalahan dari AS Monaco memayungi Barca.

Lima laga dilalui Barcelona dengan kemenangan. Hasil positif kontra Girona tercoreng kebobolan dan kartu merah.

Madrid menyambut ”El Clasico” dengan motivasi berlebih. Di sisi lain, Barca datang dengan keterbatasan skuad dan tren buruk.

Hasil imbang dengan Manchester United di Liga Europa kembali menempatkan Barcelona di dalam ketidakpastian. Laga itu ditengarai menyebabkan keseimbangan internal Barca terganggu

Ketika Robert Lewandowski absen, keran gol Barcelona seketika ”mengering”. Meskipun menyadari begitu besarnya ketergantungan timnya terhadap Lewandowski, Xavi Hernandez merasa belum waktunya mendatangkan striker baru.

Pedri menjelma sebagai pahlawan kemenangan bagi Barcelona saat melawan Girona. Laga ini menjadi yang ke-100 bagi Pedri. Dalam usia 20 tahun, ia mencatatkan begitu banyak penampilan bersama Barca