Perbedaan aturan antarnegara membuat pemberkasan membutuhkan waktu yang tidak singkat. Di sisi lain, pemerintah optimistis ekstradisi Tannos berjalan lancar.

Meskipun telah ditangkap di Singapura, buron kasus korupsi KTP elektronik Paulus Tannos belum dipulangkan ke Indonesia.

Penangkapan buron Paulus Tannos diharapkan menjadi pintu masuk bagi KPK untuk memburu pihak lain yang menikmati uang haram dari korupsi KTP-el.

Pemerintah menegaskan bahwa sampai saat ini Paulus Tannos masih tercatat sebagai warga negara Indonesia. Tannos sudah dua kali mengajukan pergantian kewarganegaraan tetapi gagal. 

KPK berharap buron kasus korupsi pengadaan KTP-el, Paulus Tannos, dapat segera dibawa kembali ke Indonesia paling lambat 45 hari sejak ditangkap. 

Penggantian identitas berupa nama dan kewarganegaraan bisa berujung pada kasus pidana baru, yaitu perintangan penyidikan dan terkena pasal berlapis.

Penahanan buron tersangka korupsi KTP-el Paulus Tannos menunjukkan efektifnya perjanjian ekstradisi RI-Singapura.

KPK pernah menyebut ada puluhan orang yang ikut menikmati aliran dana korupsi proyek pengadaan KTP-el. Penangkapan Paulus Tannos jadi momentum.