Saat ini sejumlah obat yang membantu penyembuhan pasien Covid-19 tidak lagi tersedia di Pasar Pramuka.

Masker respirator yang dipakai tenaga kesehatan menangani pasien Covid-19 ternyata dipalsukan. Banyak masker medis juga ternyata berkualitas rendah. Tak lolos uji filtrasi bakteri.

Keinginan untuk menjaga kesehatan selama pandemi Covid-19 membuat sebagian warga lebih intens belanja obat-obatan dan multivitamin. Pengeluaran mereka untuk obat-obatan pun bertambah ratusan ribu rupiah.

Peningkatan harga sebagian bahan pokok di awal tahun 2021 memaksa warga menyesuaikan diri. Sebagian dari mereka mengurangi jatah belanja.

Menjelang mulai masuknya kembali karyawan perkantoran, permintaan akan alat pelindung diri, termasuk pelindung wajah, mulai mengalami peningkatan.

Upaya pemberantasan Covid-19 di Indonesia ibarat ironi. Di satu sisi petugas medis mesti memutar otak untuk mengatasi keterbatasan alat pelindung diri. Di sisi lain, APD dijual bebas dengan harga mahal di sejumlah toko.

Timpangnya ketersediaan alat pelindung diri dengan kebutuhan, membuat para petugas medis menangani kasus Covid-19 tanpa pengamanan yang memadai. Produksi yang masih bergantung pada impor menjadi salah satu persoalan.

Banyak warga serta instansi pemerintah dan swasta menjadikan Pasar Pramuka sebagai rujukan untuk membeli alat-alat medis. Selain lengkap, harga yang ditawarkan juga lebih murah daripada di tempat lain.