Pemerintah mengeluarkan kebijakan terkait pembatasan pembelian minyak goreng rakyat salah satunya Minyakita dan minyak goreng curah untuk mengantisipasi kelangkaan dan kenaikan harga.

Dalam sebulan terakhir, harga minyak goreng di sejumlah pasar di Palembang, Sumatera Selatan, terpantau mengalami kenaikan. Padahal, di tingkat distributor, harga minyak goreng tidak naik sejak tiga bulan terakhir.

Tanpa upaya ekstra menyerap tumpukan stok minyak sawit, harga jual tandan buah segar sawit di tingkat petani diyakini bakal terus tertekan. Selain ekspor, permintaan dalam negeri perlu digenjot.

Pemerintah meluncurkan minyak goreng kemasan sederhana ”Minyakita” yang merupakan hasil pemenuhan kebutuhan domestik. Harapannya, makin banyak pengusaha terlibat sehingga ekspor CPO dan harga TBS petani bisa segera naik.

Pemerintah Kota Magelang akan menyalurkan 15 ton minyak goreng curah melalui mekanisme operasi pasar. Sasaran utama adalah kalangan industri mikro dan kecil, seperti penjual gorengan dan kerupuk.

Setiap daerah diminta mengawasi dan menyelesaikan masalah dalam distribusi minyak goreng curah. Hal ini perlu dilakukan agar kebutuhan masyarakat tercukupi.

Pedagang mengeluhkan langkanya minyak goreng curah selama dua pekan terakhir di Jawa Tengah. Saat komoditas itu tersedia, harganya di atas harga eceran tertinggi yang ditetapkan pemerintah

Pedagang mulai membatasi penjualan minyak goreng curah ke pelanggan. Seiring dengan kondisi tersebut, harga juga melejit di atas HET.