Jembatan Crimea kembali meledak untuk kedua kalinya, Senin (17/7/2023). Jembatan yang menjadi jantung pasokan logistik dan persenjataan pasukan rusia tersebut, sebelumnya meledak hebat pada Oktober 2022.

Jembatan jalan dan rel sepanjang 19 kilometer itu dibangun Rusia dan menjadi proyek infrastruktur kebanggaan Presiden Vladimir Putin.

Jembatan Crimea merupakan simbol geopolitik dan sejarah bagi Rusia. Karenanya, peledakan jembatan Crimea dapat dianggap sebagai serangan terhadap wilayah kedaulatan Rusia dan berdampak pada munculnya "hak membalas".

Militer Rusia membombardir sejumlah kota di Ukraina dengan sedikitnya 75 roket yang diluncurkan dari kendaraan-kendaraan tempur. Putin menegaskan gempuran itu sebagai balasan atas serangan di Jembatan Crimea.