Pentas Indonesia Kita ke-41 di Taman Budaya Yogyakarta berlangsung semarak penuh gelak tawa. Tak ada lagi intimidasi.

Sejalan keheranan Cak Lontong dan Akbar menemukan banyak mantan pejabat tinggi, terselip pesan tentang mereka yang tetap menyimpan kartu truf untuk saling berintrik. Rahasia-rahasia dieksploitasi demi memenjarakan lawan.

Pertunjukan ke-38 dari Indonesia Kita mengangkat kisah detektif yang mencoba memecahkan teka-teki pandemi kegilaan yang menjangkiti banyak orang.

Lakon ”Perempuan-perempuan Pilihan” benar-benar mengukuhkan pendapat bahwa kritik menjadi tidak tabu disampaikan. Bahkan, kritik pedas pun menjadi gurih jika disampaikan dalam nuansa hiburan yang kental.

Setelah absen sekitar dua tahun, seri pertunjukan “Indonesia Kita” kembali digelar. Menyajikan cerita konspirasi yang berlapis-lapis, pentas bertajuk “Tabib Suci” itu diharapkan bisa mengobati rindu para pecinta seni.

Setelah dua tahun absen karena pandemi, seri pertunjukan Indonesia Kita yang digagas Butet Kartaredjasa dan Agus Noor kembali hadir. Minggu (20/2/2022), Butet dan Agus menggelar pentas ”Tabib Suci” di Yogyakarta.

Seniman Butet Kartaredjasa bersemangat menggelar ibadah kebudayaan.

“Before the twentieth century, there was no Indonesia and thus no Indonesians”, wrote RE Elson in the beginning of The Idea of Indonesia: A History (2008).