Koming, Pailul, Capung dan Brengkele sedang membicarakan berbagai masalah di nagari ini yang membuat rahayat resah. Semoga segera ada jalan keluar yang terbaik.

Koming, Pailul, dan Brengkele melihat sekelompok burung sedang bermigrasi. Biasanya burung bermigrasi untuk mencari tempat yang lebih aman. Manusia harus belajar dari hewan ini agar lebih waspada dan tanggap bencana.

Capung tidak boleh ke mana-mana oleh romonya sejak ada kasus perbuatan tidak pantas yang dilakukan seorang adipati sekaligus guru di padepokannya. Namun, Ariokandhel menyangkal kejadian itu masih ada kaitan dengannya.

Sudah saatnya bersiap-siap menghadapi musim hujan di Majapahit. Tapi, Denmas Aria Kendor malah sibuk persiapan balapan. Jika tindakan tidak selaras dengan alam, bersiaplah alam akan memberikan peringatan.

Semangat Sumpah Pemuda tidak mudah untuk dijalankan. Apalagi masih banyak yang haus kekuasaan

Pailul kesal setelah melaporkan kambingnya yang hilang, malah ia yang disalahkan. Karena itu, Pailul ingin menjadi penegak hukum yang adil. Tapi ternyata tidak mudah karena banyak aturan yang harus dipahami.

Koming, Pailul dan Brengkele melihat Capung sedang membantu para petani. Karena kualitasnya yang baik, selain untuk kebutuhan dalam negeri, hasil bumi kita bisa diekspor ke berbagai negara.

Akibat kelelahan mencari sinyal, Brengkele sakit. Takut menulari Koming dan Pailul, Brengkele memilih isolasi mandiri. Ternyata ada obat yang lebih ampuh bisa cepat menyembuhkannya.