Koming, Pailul, Brengkele naik dokar, menghadapi berbagai hambatan, tapi mereka tetap terus melaju untuk sampai tujuan. Sesuai dengan semangat kemerdekaan, Terus Melaju Untuk Indonesia Maju.

Koming, Pailul, Capung, Brengkele menikmati pisang goreng. Brengkele cerita di masanya pisang goreng dari nagari ini terpilih jadi camilan terbaik di dunia. Sayangnya minyak sederhana mulai langka di pasaran.

Sambil dijelaskan oleh Brengkele, Koming dan Pailul ikut menonton keseruan Piala Dunia. Bertepatan dengan pemberitaan terjadinya bencana gempa yang memprihatinkan.

Pailul dan Brengkele bertemu seorang tahanan yang baru bebas setelah 20 tahun karena mencuri uang rahayat. Berbanding terbalik dengan para koruptor di jaman sekarang yang mendapatkan diskon masa tahanan.

Pailul kesal lihat Denmas Ariakendor yang hidup berkecukupan masih dapat hadiah. Koming menasehati Pailul agar tidak iri. Brengkele menambahkan, di zamannya banyak yang terseret kasus karena menerima hadiah.

Saat Pailul menggambar di tembok, Brengkele bercerita di zamannya karya-karya unik bisa dihargai mahal lewat teknologi internet. Adipati Ariokandhel lewat sambil berkoar pada wartawan tentang sesuatu yang tak dia pahami.

Brengkele menikmati perjalanan menggunakan angkutan umum Majapahit dengan Koming dan Pailul yang terasa bebas tanpa dibatasi banyak aturan. Tapi Brengkele salah duga, karena ternyata aturan yang mbingungi ada sejak dulu.

Brengkele, Koming, dan Pailul sedang menikmati air sungai yang jernih di Majapahit. Sesuatu yang agak sulit didapat di masa sekarang menurut Brengkele, apalagi limbahnya mengandung obat sakit kepala.