Dengan alasan ekonomi, para pembegal melakukan segara cara untuk merebut harta korbannya. Tak perlu lihat status, bahkan aparat pun jadi sasaran.

Para pelaku menendang motor korban hingga terjatuh. Mereka juga memukul korban dengan potongan bambu saat berupaya mempertahankan barang berharganya.

Kelas kata dalam bahasa Indonesia mudah goyah. Tak heran jika ada satu kata yang memiliki dua kelas kata.

Sudah tiga pekan patroli antibegal diluncurkan di Medan. Aksi begal masih terjadi dengan cara baru, yakni menyiramkan air cabai ke wajah korban. Aksi geng motor menenteng senjata tajam juga masih terjadi.

Sehari setelah menjabat, Kapolda Sumut Irjen Agung Setya mengumpulkan pejabat utama dan kapolres jajarannya. Peningkatan keamanan menjadi prioritas Agung di tengah meningkatnya kasus begal dan kejahatan jalanan di Sumut.

Praktik eksekusi dan pengadilan jalanan pernah terjadi di masa Orde Baru, tepatnya pada kurun waktu 1982-1985. Kala itu dikenal dengan istilah penembak misterius atau Petrus.

Kasus begal yang melukai korban, merampas harta benda, hingga merenggut jiwa, kain marak di Medan. Kriminalitas jalanan ini berkaitan dengan meningkatnya penyalahgunaan narkoba.

Beragam cara dan trik digunakan penjahat untuk mencuri dan merampok harta benda warga yang masih beraktivitas di malam hari.