Internet mengubah semua orang jadi ahli secara instan, begitu tulis Tom Nichols dalam “The Death of Expertise (2017)”. Kini, pola serupa ditemukan dalam isu hepatitis akut.

Kemungkinan bahwa hepatitis akut akan mewabah seperti Covid-19 diperkirakan kecil. Walakin, kewaspadaan setiap kita tidak boleh kendur.

The injury or death of a child can be an extraordinary loss for parents, communities, and the country, so serious and joint efforts are needed to prevent this.

Setelah pandemi Covid-19, pembelajaran tatap muka di sekolah menghadapi tantangan baru, penyebaran hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya. Ada sejumlah hal yang perlu diperhatikan untuk mencegahnya.

Kasus hepatitis akut pada anak yang menyebabkan tiga anak di Jakarta meninggal, menimbulkan berbagai spekulasi di masyarakat. Salah satunya ialah dugaan hepatitis itu efek vaksin Covid-19.

Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Kamis (5/5/2022) meminta semua pihak mewaspadai kasus hepatitis akut pada anak di Indonesia, setelah meninggalnya tiga orang anak di Jakarta.

Terjadi lonjakan kasus hepatitis pada anak dengan penyebab belum diketahui di Inggris dan sejumlah negara maju. Dikhawatirkan hal ini merembet ke negara-negara lain. Kewaspadaan dan kesiapan diperlukan untuk menangani.

Dari berbagai negara, dilaporkan terjadi ratusan kasus hepatitis akut berat yang menyerang anak-anak dan belum jelas penyebabnya. Negara perlu mengambil langkah antisipasi yang diperlukan, masyarakat juga perlu waspada.