logo Kompas.id
โ€บ
Utamaโ€บTaman Megalitik untuk Bangun...
Iklan

Taman Megalitik untuk Bangun Kesadaran Ekologis

Tulang Bawang Barat tidak memiliki situs megalitik. Pemda setempat membangun sejumlah tempat dengan konsep taman megalitik atau taman purbakala untuk membangun kesadaran ekologis warga.

Oleh
Aloysius Budi Kurniawan, Vina Octavia
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/fzVuIbbJeewslym4D4Wz4fHdiM8=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F01%2Ff8e13ebd-4e90-457a-9154-1071987fb654_jpg.jpg
KOMPAS/VINA OKTAVIA

Sejumlah pelajar menampilkan tari nenemo saat kegiatan budaya bertajuk โ€œSharing Time: Megalithic Millennium Artโ€ di Kabuapten Tulang Bawang Barat, Lampung, pada Rabu (22/1/2020).

TUBABA, KOMPAS โ€” Tradisi megalitik peninggalan leluhur yang tersebar di seluruh Indonesia memuat begitu banyak makna, mulai dari teknologi, seni, gotong royong, hingga persatuan dan kesatuan. Konsep keutamaan megalitik ini diterapkan pula oleh Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang Barat, Provinsi Lampung, dalam menata kawasan guna membangun kesadaran ekologis masyarakat.

Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) sebenarnya tak memiliki situs megalitik. Namun, untuk membangun kesadaran ekologi masyarakat, Bupati Tubaba Umar Ahmad membangun beberapa titik lokasi dengan konsep taman megalitik atau taman purbakala, antara lain di Las Sengok, Ulluan Nughik, dan Sessat Agung.

Editor:
evyrachmawati
Bagikan