logo Kompas.id
โ€บ
Utamaโ€บHalte Transjakarta CSW dan...
Iklan

Halte Transjakarta CSW dan Stasiun MRT ASEAN Mulai Dihubungkan

Dua titik pemberhentian angkutan umum, yaitu Halte Transjakarta CSW dan stasiun MRT, selama ini tidak saling terhubung meski bersimpangan di satu titik di Jakarta Selatan. Pemerintah Provinsi DKI mulai menghubungkannya.

Oleh
NIKOLAUS HARBOWO
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/IZpCAl-LX-WbKzw9E4D9B1z2Xds=/1024x497/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F01%2F20200122_0832250_1579678648.jpg
KOMPAS/NIKOLAUS HARBOWO

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo, Direktur Utama PT Transportasi Jakarta Agung Wicaksono, dan Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) William P Sabandar mencanangkan pembangunan fasilitas integrasi Halte Transjakarta CSW dan Stasiun MRT ASEAN di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Rabu (22/1/2020).

JAKARTA, KOMPAS โ€” Jembatan penghubung antara Halte Transjakarta Centrale Stichting Wederopbouw (CSW) dan Stasiun Moda Raya Terpadu (MRT) ASEAN di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, mulai dibangun hari ini, Rabu (22/1/2020). Fasilitas integrasi dua moda transportasi ini menelan biaya Rp 55 miliar dan ditargetkan mulai bisa digunakan publik pada Agustus 2020.

Keberadaan Halte CSW, biasa disebut Koridor 13 (Ciledug-Mampang), dan Stasiun MRT ASEAN menjadi pelajaran penting agar pembangunan moda transportasi umum tidak berjalan sendiri-sendiri. Seharusnya, lanjut Anies, semua moda transportasi umum terintegrasi. Namun, hal itu tidak terjadi di dua titik pemberhentian tersebut.

Editor:
Andy Riza Hidayat
Bagikan