logo Kompas.id
UtamaEvolusi Masih Berproses, Hiu...
Iklan

Evolusi Masih Berproses, Hiu Berjalan Belum Dilindungi

Hasil penelitian terbaru menunjukkan sejumlah spesies hiu berjalan di Indonesia diperkirakan belum tuntas mencapai tahap akhir evolusinya. Hiu endemis di Raja Ampat dan Halmahera ini membutuhkan perlindungan.

Oleh
ICHWAN SUSANTO
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/G4fpiHzEQbyTiCxEDpK2IbbDk9c=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F01%2F494084_getattachment8f53c1a0-4111-4227-8e2c-8e5187806239485492.jpg
foto-foto: KOMPAS/HERU SRI KUMORO

Hiu berjalan raja ampat (”Hemiscyllium freycineti”) ditemukan di titik penyelaman Jeti Harja, Misool, Raja Ampat, Papua Barat, Selasa (10/10).

JAKARTA, KOMPAS Sejumlah spesies hiu berjalan di Indonesia diperkirakan belum tuntas mencapai tahap akhir evolusinya. Temuan itu menambah arti penting perlindungan bagi hiu yang bisa dijumpai pada ekosistem terumbu karang di Raja Ampat, Papua Barat; dan Halmahera, Maluku, ini.

Hasil riset ini dipublikasikan secara daring pada 21 Desember 2020 dalam jurnal Marine and Freshwater Research berjudul Walking, Swimming, or Hitching A Ride? Phylogenetics and Biogeography of the Walking Shark Genus Hemiscyllium. Riset itu dilakukan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Commonwealth Scientific and Industrial Research Organisation (CSIRO), University of Queensland, University of Florida, dan Conservation International.

Editor:
evyrachmawati
Bagikan