logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊAsal Antraks Masih Dicari
Iklan

Asal Antraks Masih Dicari

Mobilitas ternak diperketat dan pasar ternak di Gunung Kidul akan ditutup sementara terkait persebaran bakteri antraks. Paparan pada manusia diupayakan tidak bertambah.

Oleh
Nino Citra Anugrahanto/Haris Firdaus/Nikson Sinaga/Kornelis Kewa Ama
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/8h62IOReiQizYcscjP2-OO54glE=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F01%2FPasar-Hewan-Munggi_86545338_1579534456.jpg
KOMPAS/NINO CITRA ANUGRAHANTO

Seorang penjual ternak menggiring sapi di pasar hewan Munggi, Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunung Kidul, DI Yogyakarta, Senin (20/1/2020). Penjualan ternak sapi akhir-akhir ini sepi akibat merebaknya bakteri antraks di daerah tersebut.

GUNUNG KIDUL, KOMPAS β€” Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, merazia ternak yang diangkut dari wilayah endemik antraks untuk melokalisasi sebaran bakteri antraks. Pasar ternak juga akan ditutup sementara. ”Ini akan dilakukan sampai sudah tidak ada lagi temuan bakteri antraks. Setiap dua bulan bakal dilakukan evaluasi,” kata Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Gunung Kidul Bambang Wisnu Broto di Gunung Kidul, Senin (20/1/2020).

Upaya lain untuk mencegah penyebaran bakteri itu dengan menyuntik antibiotik, vitamin, dan vaksin terhadap ternak di sekitar Desa Gombang, daerah endemik antraks. Penyuntikan ternak dilakukan hingga radius 5 kilometer dari desa tersebut. Tujuannya, agar ternak tahan dari paparan bakteri tersebut.

Editor:
Bagikan