logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€Ί1,5 Tahun Hancur akibat Gempa,...
Iklan

1,5 Tahun Hancur akibat Gempa, Irigasi Vital Sulteng Kembali Berfungsi

Irigasi utama Gumbasa sepanjang 7 kilometer di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, sudah mengalirkan air. Petani akan mulai menanam padi secara serentak pada Maret.

Oleh
VIDELIS JEMALI
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/cZiTBvcPwqAdhdgfkaoZJHajxlM=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F01%2Ff05e4b89-79b7-46d5-8cf8-61114023bc65_jpg.jpg
KOMPAS/VIDELIS JEMALI

Saluran irigasi Gumbasa di Desa Pandere, Kecamatan Gumbasa, Kabupaten Sigi, Sulteng, Minggu (19/1/2020).

SIGI, KOMPAS β€” Irigasi utama Gumbasa sepanjang 7 kilometer di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, sudah mengalirkan air. Petani akan mulai menanam padi secara serentak pada Maret setelah hampir 1,5 tahun menunggu perbaikan irigasi vital yang hancur karena gempa pada September 2018 itu.

Pantauan Kompas pada Minggu (19/1/2020), air mengalir di saluran dengan lebar rata-rata 6 meter itu dari bendungan di Desa Pandere, Kecamatan Gumbasa, hingga ke Desa Lembara, Desa Tanambulava. Ketinggian air sekitar 1,5 meter atau tiga perempat dari tinggi saluran irigasi. Sejumlah saluran sekunder juga mengalirkan air. Pengaliran air mulai dilakukan pada Sabtu (18/1).

Editor:
Mohamad Final Daeng
Bagikan