logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊMediasi Dikedepankan untuk...
Iklan

Mediasi Dikedepankan untuk Selesaikan Perselisihan

Perselisihan balai pengobatan tradisional Tionghoa dengan warga di Jalan Selam VI, Medan, Sumatera Utara, diselesaikan dengan mediasi. Sebelumnya, sekelompok warga menolak karena aktivitas di balai dianggap ibadah.

Oleh
NIKSON SINAGA
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/fz8waIenWyL_S0REaf8i6LwaYaQ=/1024x768/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F01%2FIMG_20200117_122835_1579265304.jpg
KOMPAS/NIKSON SINAGA

Petugas beraktivitas di balai pengobatan tradisional Tionghoa di Jalan Selam VI, Medan, Sumatera Utara, Jumat (17/1/2020). Mediasi dikedepankan untuk menyelesaikan perselisihan balai pengobatan dengan masyarakat sekitar yang menduga tempat itu adalah rumah ibadah.

MEDAN, KOMPAS β€” Mediasi diharapkan menyelesaikan perselisihan balai pengobatan tradisional Tionghoa dengan masyarakat di Jalan Selam VI, Medan, Sumatera Utara. Sejumlah masyarakat sempat memasang spanduk penolakan kelenteng karena tidak ada izin mendirikan rumah ibadah. Pemilik menyebut bangunan itu merupakan balai pengobatan, bukan tempat ibadah.

”Kami sudah membangun komunikasi dengan pemilik balai pengobatan dan masyarakat yang menolak. Ini hanya masalah komunikasi saja. Sebagaimana di Kota Medan, di lingkungan ini kerukunan antarumat selama ini baik-baik saja,” kata Kepala Lingkungan 9 Kelurahan Tegal Sari Mandala I, Said Bahri Pohan, di Medan, Jumat (17/1/2020).

Editor:
Siwi Yunita
Bagikan