logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊBerdikari di Lahan Kritis
Iklan

Berdikari di Lahan Kritis

Warga Desa Nibung di Kabupaten Bangka Tengah menolak terpuruk oleh keberadaan lubang bekas tambang timah yang menyisakan genangan air. Hasil manis diraih saat mereka menyulap lahan kritis itu jadi obyek wisata.

Oleh
Rhama Purna Jati/Sucipto/Jumarto Yulianus
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/uXujlOG8JRcaxoceJQkPSY0Feqc=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F01%2F20200113_ENGLISH-LIPUTAN-TEMATIK-TAMBANG_A_web_1578925223.jpg
KOMPAS/RHAMA PURNA JATI

Sejumlah wisatawan mengunjungi obyek wisata Kolong Biru atau yang kerap disebut Danau Kaolin  di Kabupaten Bangka Tengah, Jumat (10/1/2020). Kawasan ini merupakan bekas tambang yang oleh masyarakat setempat dijadikan tempat wisata.

Andri (68), wisatawan asal Kabupaten Bandung, Jawa Barat, terpesona dengan keindahan dua danau di obyek wisata Kolong Biru di Desa Nibung, Kecamatan Koba, Kabupaten Bangka Tengah, Jumat (10/1/2020). Di atas pasir kuarsa yang berwarna putih, jejak kaki Andri terpatri.

Danau yang dikenal dengan nama Danau Kaolin ini sebelumnya merupakan lubang bekas tambang timah ilegal. Dua danau ini cukup unik karena yang satu airnya berwarna kehijauan dan yang lain kebiruan. Di pinggir danau terhampar pasir kuarsa.

Editor:
Bagikan