logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊUsai Kecelakaan Bus Sriwijaya,...
Iklan

Usai Kecelakaan Bus Sriwijaya, Pembangunan Jembatan Lematang Diprioritaskan

Pemerintah Kota Pagar Alam mengusulkan pembangunan Jembatan Lematang untuk meminimalisasi kecelakaan yang rawan terjadi di jalur tersebut. Kecelakaan bus Sriwijaya menjadi salah satu alasan.

Oleh
RHAMA PURNA JATI
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/nTZeY7tBAkCCuqHGjfoaCv9fBjY=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F01%2Fa34ebd8d-ede9-4201-a28a-bb71c067bed0_jpg.jpg
KOMPAS/RHAMA PURNA JATI

Bangkai dari Bus Sriwijaya masih teronggok di aliran Sungai Lematang di Kecamatan Dempo Selatan, Kota Pagar Alam, Sumsel, Kamis (26/12/2019). Semua korban sudah teridentifikasi secara total di dalam bus ada 48 penumpang dan 35 orang tewas dan 13 penumpang selamat.

PALEMBANG,KOMPAS--Pemerintah Kota Pagar Alam mengusulkan pembangunan Jembatan Lematang untuk meminimalisasi kecelakaan yang rawan terjadi di jalur tersebut. Usulan ini rencananya akan disampaikan kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat akhir Januari 2020 ini.

Wali Kota Pagar Alam Alpian Maskoni saat berkunjung ke Kantor Gubernur Sumsel, Rabu (12/1/2020) mengatakan usulan Jembatan Lematang sudah diajukan kepada Gubernur Sumsel dan rencananya akan diajukan kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). "Paling lambat akhir Januari ini sudah diusulkan ke Kementerian PUPR. Bahkan saya berharap Jembatan Lematang bisa menjadi proyek strategis nasional (PSN)," kata dia.

Editor:
Siwi Yunita
Bagikan