Melaju di Tengah Kepungan Abu Taal
Gunung Taal masih memuntahkan lava panas. Warga di area radius 10 kilometer dari Taal diharuskan mengungsi. Sekitar 24.000 warga yang tinggal di sekitar Taal telah meninggalkan area berbahaya.
Senin dini hari, sekitar pukul 01.00, Ferin (31) serta sejumlah rekan dan keluarganya memutuskan meninggalkan Tagaytay, Filipina, untuk mengungsi ke Manila, ibu kota negara itu. Muntahan abu dan batuan kecil dari Gunung Taal, yang berjarak sekitar 32 kilometer dari Tagaytay, tidak kunjung reda, bahkan semakin kuat. Apalagi, mahasiswa Adventist University of the Philippines (AUP) di Cavite itu memiliki bayi berusia 9 bulan.
โDi jalan abu menumpuk setebal antara 5 sentimeter dan 10 sentimeter,โ kata Ferin yang bersama dengan dua keluarga lain bergegas menuju Manila dengan mengendarai mobil. Mereka menempuh jarak sejauh 80 kilometer dalam waktu lebih dari dua jam. โMungkin lebih, biasanya, dengan melewati tol, kami menempuhnya kurang dari satu jam. Namun, pagi itu, kami membutuhkan waktu lebih lama. Selain gelap, udara penuh dengan abu dan marka pembatas jalan pun tidak tampak karena tertutup abu. Untung jalan sepi,โ kata Ferin.