logo Kompas.id
โ€บ
Utamaโ€บMelaju di Tengah Kepungan Abu ...
Iklan

Melaju di Tengah Kepungan Abu Taal

Gunung Taal masih memuntahkan lava panas. Warga di area radius 10 kilometer dari Taal diharuskan mengungsi. Sekitar 24.000 warga yang tinggal di sekitar Taal telah meninggalkan area berbahaya.

Oleh
Elok Dyah Messwati/B Josie Susilo Hardianto
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/d6rMKDKkBxR16aQ-aJt38MV02_0=/1024x576/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F01%2FGunung-Taal_86387722_1579021974.jpg
ARSIP KBRI

Warga negara Indonesia yang tinggal di sekitar Gunung Taal, Filipina, tiba di KBRI Manila. Mereka dievakuasi dari wilayah berbahaya di sekitar Gunung Taal yang mulai meletus pada Minggu (12/1/2020).

Senin dini hari, sekitar pukul 01.00, Ferin (31) serta sejumlah rekan dan keluarganya memutuskan meninggalkan Tagaytay, Filipina, untuk mengungsi ke Manila, ibu kota negara itu. Muntahan abu dan batuan kecil dari Gunung Taal, yang berjarak sekitar 32 kilometer dari Tagaytay, tidak kunjung reda, bahkan semakin kuat. Apalagi, mahasiswa Adventist University of the Philippines (AUP) di Cavite itu memiliki bayi berusia 9 bulan.

โ€Di jalan abu menumpuk setebal antara 5 sentimeter dan 10 sentimeter,โ€ kata Ferin yang bersama dengan dua keluarga lain bergegas menuju Manila dengan mengendarai mobil. Mereka menempuh jarak sejauh 80 kilometer dalam waktu lebih dari dua jam. โ€Mungkin lebih, biasanya, dengan melewati tol, kami menempuhnya kurang dari satu jam. Namun, pagi itu, kami membutuhkan waktu lebih lama. Selain gelap, udara penuh dengan abu dan marka pembatas jalan pun tidak tampak karena tertutup abu. Untung jalan sepi,โ€ kata Ferin.

Editor:
Bonifasius Josie Susilo H
Bagikan