logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊWaspadai Krisis Jagung Awal...
Iklan

Waspadai Krisis Jagung Awal Tahun

Harga jagung saat ini telah berada di atas harga acuan pemerintah dan terancam memasuki kondisi krisis. Ancaman krisis itu berakar dari pengelolaan stok jagung nasional yang tidak berdasarkan data akurat.

Oleh
MARIA PASCHALIA JUDITH JUSTIARI
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/ZW-OF111snqhT4hTqYykk8PsZQs=/1024x684/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F11%2F20191111WEN9_1573451945.jpg
KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA

Buruh tani membawa jagung yang mereka petik di Desa Pucakwangi, Kecamatan Pageruyung, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Senin (11/11/2019). Kementerian Pertanian menargetkan pada 2019 produksi jagung mencapai 29,93 juta ton.

JAKARTA, KOMPAS β€” Harga jagung saat ini telah berada di atas harga acuan pemerintah dan terancam memasuki kondisi krisis. Ancaman krisis itu berakar dari pengelolaan stok jagung nasional yang tidak berdasarkan data akurat.

Ketua Bidang Riset dan Teknologi Dewan Jagung Nasional Tony J Kristianto menyatakan, jagung nasional akan memasuki kondisi kritis mulai pekan ketiga Januari 2020 hingga Februari. ”Saat ini harganya telah menembus Rp 5.000 per kilogram dan nanti berpotensi menyentuh angka Rp 6.000 per kg,” katanya saat dihubungi pada Selasa (14/1/2020).

Editor:
khaerudin
Bagikan