logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊRapuh Ringkih Mitigasi Tradisi...
Iklan

Rapuh Ringkih Mitigasi Tradisi yang Kini Rentan Mati

Mitigasi bencana telah ada sejak lama. Tak datang seketika menjaga kehidupan manusia di sekitarnya. Perkembangan zaman membuat mitigasi berbasis tradisi rapuh, rentan mati digilas beragam disrupsi hari ini.

Oleh
Abdullah Fikri Ashri
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/-yRkVd0R-Eg4iidpR04cqBUAuLQ=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F01%2F740270f0-6406-4911-9b4a-2f239ba4ea33_jpg.jpg
KOMPAS/ABDULLAH FIKRI ASHRI

Petugas BPBD Kabupaten Cirebon berupaya memotong pohon jenis palem setinggi hampir 40 meter yang tumbang dan menimpa rumah warga di Desa Playangan, Kecamatan Gebang, Kabupaten Cirebon, Jawa barat, Minggu (12/1/2020). Pohon itu tumbang saat hujan deras dan angin kencang, Sabtu (11/1) sore. Sekitar 10 warga pun terpaksa mengungsi, termasuk bayi berusia 6 bulan yang menderita memar di pipi dan dahi.

Wartono (50) dan keluarganya sontak berhamburan ketika pohon gebang (Corypha utan) setinggi hampir 40 meter merobohkan sebagian ruang tengah rumahnya di Dusun 1 RT 002 RW 002 Desa Playangan, Kecamatan Gebang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (11/1/2020) sore. Pohon yang tumbang dihantam angin kencang itu seperti mitigasi bencana warga setempat, rapuh.

Tembok rumah Wartono setinggi 2 meter dan lebar 1,5 meter pun bolong. Atapnya ambruk. Teriakannya kalah keras dengan derasnya hujan. Angin kencang menerbangkan genteng-genteng.

Editor:
Cornelius Helmy Herlambang
Bagikan