logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊTak Melibatkan Masyarakat,...
Iklan

Tak Melibatkan Masyarakat, Proses Rehabilitasi Lahan Kurang Optimal

Program reklamasi dan rehabilitasi lahan bekas tambang timah di Kepulauan Bangka Belitung belum optimal. Masih banyak proses reklamasi dari rehabilitasi yang gagal.

Oleh
RHAMA PURNA JATI
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/xqEqTw9cblCydyqhiHJTXyrSCrk=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F01%2Fdab361b9-620b-409d-890b-663af5de54a8_jpg.jpg
KOMPAS/RHAMA PURNA JATI

Kondisi lahan bekas tambang yang sedang direhabilitasi di Desa Namang, Kabupaten Bangka Barat menunjukkan sejumlah tanaman yang hidup di atas lahan bekas tambang, Kamis (9/1/2020). Upaya reklamasi lubang tambang terus dilakukan, tetapi terkadang gagal karena tidak melibatkan masyarakat.

PANGKAL PINANG, KOMPAS β€” Program reklamasi dan rehabilitasi lahan bekas tambang timah di Kepulauan Bangka Belitung belum optimal. Masih banyak proses reklamasi dari rehabilitasi yang gagal. Hal ini disebabkan perusahaan tidak melibatkan masyarakat sekitar untuk melakukan reklamasi dan rehabilitasi.

Kepala Seksi Pembinaan dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Dinas Kehutanan Kepulauan Bangka Belitung Hasanudin, Kamis (9/1/2020), mengatakan, program reklamasi lahan bekas tambang sudah dituruti sejumlah perusahaan. Setiap perusahaan yang mengantongi izin pinjam pakai kawasan hutan (PPKH) wajib melakukan reklamasi sebelum dikembalikan kepada pemerintah.

Editor:
Siwi Yunita
Bagikan