logo Kompas.id
UtamaLimbah Medis Beredar Tak...
Iklan

Limbah Medis Beredar Tak Terkendali

Investigasi ”Kompas” selama November-Desember 2019 menemukan, limbah medis ternyata mudah diperoleh di lapak-lapak pemulung dan pengolah sampah daur ulang. Padahal, limbah medis berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan.

Oleh
Ryan Rinaldy/Pradipta Pandu/Satrio P Wisanggeni/Madina Nusrat
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/O3iNZsfS8Nx87wXTAugtGGc_zQM=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F01%2F20191118_205647_1576663869.jpg
KOMPAS/MADINA NUSRAT

Wadah infus bekas seberat 15 kilogram diperoleh ”Kompas” dari lapak daur ulang di Kota Bandung, Senin (18/11/2019). Hingga kini, wadah infus bekas diminati pasar daur ulang sebagai bahan campuran untuk membuat kursi plastik dan tutup lubang tabung gas.

BANDUNG, KOMPAS — Pengolahan limbah medis dari rumah sakit dan fasilitas kesehatan tak pernah ditangani serius dan tuntas. Limbah medis pun beredar tak terkendali di masyarakat. Padahal, limbah medis berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan.

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 7 Tahun 2019, semua limbah medis adalah limbah yang berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan. Pengelolaan limbah medis dilakukan secara aman dan tertutup oleh penghasil limbah dan pihak ketiga yang sudah mendapatkan izin sesuai peraturan perundangan. Limbah medis tak boleh bocor ke masyarakat biasa.

Editor:
khaerudin
Bagikan